Sabtu, 04 Mei 2013

Polos



Febby melirik jam tangannya dengan raut muka cemas. Sejak jam tujuh pagi, ia hanya mondar-mandir menanti kedatangan Andra. Sesekali mengintip ruas jalan dari depan pintu gerbang, lalu kembali lagi ke ruang tamu, dan begitu seterusnya sampai matahari benar-benar berada di atas pusarannya.
“Maaf sayang, tadi di jalan ada kecelakaan, jadi macet…”
“Halah alasan!!!”
“Oke. Oke. Kalau sayang nggak percaya nggak apa-apa.” Ia menarik kursi, mendekati Fecbby. “Sayang ada apa?”
Matanya berkaca-kaca, “Gue hamil Draaa…”
“Hamil? Nggak mungkin! Kemarin gue nggak ngapa-ngapain.”
“Tapi Draaa…”
Isak tangisnya semakin menjadi sambil meremas perut yang masih terlihat kecil.
“Gugurkan saja!!!”
“Brengsek loe Dra!” Sorot matanya tajam menusuk.
“Udah loe periksakan?”
Febby menggeleng.
“Setelah gue makan cokelat dan tertidur di mobilmu kemarin, perutku jadi mual dan muntah-muntah terus, Dra.”
“Hahhahaaa Loe ini polos banget sih beib...”
Febby mengernyit tak mengerti.
“Sayang, sayang. Kau hanya kebanyakan makan cokelat di hari special date kemarin. Maaf ya, udah membuatmu begini. Seharusnya untuk menyatakan sayang nggak perlu dengan cokelat…”
Katanya sambil merengkuh tubuhnya.
“Gue terlalu sayang sama loe Dra, jadi semua cokelat yang loe berikan habis dalam waktu semalam.”
“Iya, iya, gue juga sayang banget sama loe, I love you sayang…”
Febby memeluknya erat sambil menggangguk tenang di lingkaran lehernya.

Tidak ada komentar: