Genap satu tahun telah berproses
di dunia kerja. Namun, entah rasanya belum benar-benar menikmati dunia kerja
yang begitu menyita waktu dalam sehari. Kenapa? Ya karena setiap hari hanya
duduk termenung, lalu memutar ke segala arah untuk memastikan kondisi di
sekitar. Namun, lain lagi ceritanya jika harus diburu waktu yang begitu cepat.
Seakan sang waktu akan menggilas sekujur tubuh yang kaku ini. Menoleh ke
belakang pun jarang apalagi harus merenung menatap pemandangan luar jendela
yang begitu menakjubkan dikala langit biru terhampar luas di langit. Kalau
sudah begitu, rasanya umbun-umbun mau copot karena tercium bau “deadline”.
Beragam jenis lagu turut menemani
setiap aktivitas di ruang kerja yang tidak begitu luas. Diam. Hening. Dan
sesekali ada suara tawa yang pecah, begitulah kiranya setiap menjalani
rutinitas ini. Bosen beribu ribu kata bosen kerap terucap dari mulut. Huah!
Bener-bener kalau sudah bosen tingkat akut rasanya ingin lari ke jalan raya
yang begitu ramai dengan lalu-lalang kendaraan bermotor. Itu gila!!! Hemm… tapi
mungkin saja bisa menghilangkan rasa muak yang sudah “over dosis” ini.
Dari jendela, kerap digoda oleh
sepasang merpati yang begitu asyik bercengkerama di atas atap salah satu rumah
penduduk. Sayapnya mengembang. Mengepak begitu sempurna. Lalu hinggap bersama
pasangannya. Senyum ini mengembang tulus melihat tingkahnya. Tuhan ciptakan
makhluk untuk berpasang-pasangan. Saling melindungi dan saling melengkapi, pikirku dalam hati. Dalam firman
Allah menjelaskan bahwa:
“Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan.” ( Q.S
Az-Zaariyaat : 49)
Yupz! Tiada yang luput dari
jangkauan-Nya. Sekecil apapun itu, secara detail Tuhan telah menciptakan makhluknya
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu Tuhan menginginkan “mereka”
untuk saling melengkapai satu sama lain.
Hemm… pemandangan yang
mengagumkan ketika sepasang merpati yang berbeda warna sayap itu saling bermadu
kasih. Burung merpati itu menemani jemari ini menari-nari di atas keyboard.
Langit biru disertai angit sepoi yang menggerakkan ranting-ranting pepohonan pun
cukup memberi hiburan kala hati sedang gundah gulana di depan monitor. Hahhaaa.
Terlalu melankolis.
… biarlah detik ini berdetak cepat
meskipun menit berjalan lambat. Biarlah jarum jam bergulir teratur meskipun
rasa setiap hati sering berubah. Dengan begitu kau tahu betapa hidup ini membutuhkan
proses. Proses mengenal, menyukai, mencintai, membeci, menyebalkan,
membosankan, menyedihkan, dan lain sebagainya. Rasa itu lah yang harus dilalui
untuk menemukan tawa hangat bersama pasangan hidup.^^